diradja 97,6 FM

Minggu

Teroris di Aceh Libatkan WNA

JAKARTA -- Lima teroris yang ditangkap di Aceh pada Senin hingga Selasa lalu ternyata melibatkan Warga Negara Asing (WNA). Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, dugaan tersebut karena ditemukannya dokumen yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah WNA.

Namun saat ditanya apakah yang bersangkutan adalah Warga Negara Afganistan, Edward mengaku ada indikasi kesana. "Iya dokumennya (Timur Tengah) ada, tapi harus diperdalam lagi kebenarannya," jelas Edward.

Selain masalah WNA, kabar adanya salah tembak oleh anggota Datasemen khusus 88 dalam aksi penangkapan teroris di Aceh diakui Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Edward Aritonang. Namun, menurutnya, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk membuktikan dugaan tersebut. "Dugaan tapi kebenarannya tergantung pemeriksaan," jelas Edward kepada wartawan di auditorium PTIK, Jumat (26/2). Namun, ketika dikonfirmasi berapa korban salah tembak tersebut Edward mengatakan secara khusus belum mengetahui jumlahnya.

Sebelumnya, penangkapan teroris terjadi di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar berlangsung selama 14 jam dari Senin (22/2) sampai Selasa (23/2) lalu. Dalam penangkapan tersebut sempat terjadi perlawanan sehingga polisi menembak dua orang anggota kelompok tersebut yang akhirnya tewas. Sementara, tiga orang lainnya berhasil ditangkap. Tiga orang yang berhasil ditangkap adalah Ismet (40 tahun), Zaky (37 tahun), Yudy (26 tahun). Sementara, dua yang tertembak ialah Kamarudin (37 tahun) dan Suheri (14 tahun).

Dalam penangkapan itu, polisi berhasil menyita beberapa pucuk senjata api, dan buku karangan salah satu trio bom bali, Mukhlas berjudul "Mimpi Suci Dibalik Jeruji," dan beberapa dokumen. Menurut Edward, ditemukannya buku tersebut belum tentu kelompok tersebut terkait dengan Noordin M Top. "Tapi mungkin itu mengilhami dan mengimpirasi mereka itu bisa saja," jelasnya.

Meski telah membuat pengakuan, hingga saat ini, Mabes Polri belum mengeluarkan keterangan resmi terkait siapa dibalik teroris tersebut.